Transformasi Manajemen SDM dan Operasional dalam Perusahaan Indonesia untuk Bersaing di Pasar Global
- Roni Adi
- May 7
- 5 min read
Pendahuluan

Seiring dengan berkembangnya era digital dan persaingan global, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat dalam bertransformasi. Salah satu cara agar tetap kompetitif adalah dengan memperkuat dua aspek penting: manajemen sumber daya manusia (SDM) dan manajemen operasional. Perusahaan-perusahaan seperti PT Telkom Indonesia, Unilever Indonesia, GoTo (Gojek dan Tokopedia), serta Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah berhasil melakukan transformasi besar-besaran pada kedua aspek ini, yang memungkinkan mereka untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di pasar global.
Artikel ini akan mengulas bagaimana penerapan strategi manajemen SDM dan operasional yang tepat dapat membawa perusahaan Indonesia untuk bersaing dengan lebih efektif di kancah internasional. Kita akan melihat studi kasus dari perusahaan-perusahaan terkemuka ini untuk memahami proses transformasi mereka.
Peran Transformasi SDM dalam Persaingan Global
1. Digitalisasi Praktik HR
PT Telkom Indonesia telah memanfaatkan teknologi digital untuk mendigitalisasi sistem manajemen SDM mereka. Penggunaan alat seperti sistem HR berbasis elektronik (e-HRM), yang mengintegrasikan AI dan proses rekrutmen otomatis, telah mempercepat pencarian talenta yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kini, HR Telkom tidak hanya berfungsi sebagai pengelola administrasi, tetapi sebagai mitra strategis yang mendukung pengembangan perusahaan melalui pengelolaan sumber daya manusia yang lebih efisien dan modern.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Inovasi
Di sisi lain, Unilever Indonesia menganggap pengembangan SDM sebagai kunci untuk mendorong inovasi. Unilever secara konsisten berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan kepemimpinan yang dapat mendukung penciptaan produk baru dan praktik keberlanjutan. Dengan memberikan keterampilan yang relevan kepada karyawan, Unilever memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif. Hal ini mencerminkan pentingnya kesadaran bahwa investasi pada manusia akan berimbas langsung pada inovasi dan kemampuan perusahaan untuk bertahan di pasar yang dinamis.
3. Meningkatkan Kemampuan Digital di SDM
GoTo, hasil merger antara Gojek dan Tokopedia, merupakan contoh lain dari perusahaan yang berfokus pada pemberdayaan SDM dalam menghadapi dunia digital. Untuk memfasilitasi proses transformasi ini, GoTo memastikan karyawannya dilengkapi dengan keterampilan digital yang diperlukan, seperti analitik data dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru. Mereka menawarkan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan agar para karyawan bisa menjadi lebih adaptif terhadap teknologi dan perubahan yang cepat.
Manajemen Operasional: Menyelaraskan dengan Standar Global
1. Mengoptimalkan Teknologi untuk Efisiensi Operasional
Telkom Indonesia menerapkan teknologi canggih dalam manajemen operasionalnya. Salah satu contohnya adalah penerapan sistem informasi strategis (SIS) dan sistem pendukung keputusan (DSS) untuk memaksimalkan operasi mereka, dari layanan pelanggan hingga jaringan yang lebih stabil. Penggunaan teknologi ini sangat penting untuk menjaga kualitas dan efisiensi operasional, terutama karena pelanggan semakin menuntut layanan yang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan.
2. Meningkatkan Agility dalam Operasi
BRI juga telah mengadopsi digitalisasi dalam operasionalnya untuk meningkatkan ketahanan perusahaan. Selama masa pandemi COVID-19, BRI berhasil menerapkan solusi digital yang memungkinkan bank tetap beroperasi dan melayani pelanggan tanpa gangguan. Fokus utama pada transformasi digital membantu BRI untuk terus berkembang, bahkan dalam kondisi yang penuh ketidakpastian.
3. Keberlanjutan dalam Manajemen Operasional
Astra International memberikan contoh terbaik dalam manajemen operasional yang berkelanjutan. Perusahaan ini secara konsisten berinvestasi dalam pengelolaan rantai pasokan yang ramah lingkungan, serta mengurangi jejak karbon di seluruh fasilitas produksinya. Langkah ini bukan hanya untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk mengikuti standar internasional dalam keberlanjutan, yang menjadi perhatian global saat ini.
4. Transformasi Operasional untuk Bersaing Global
GoTo menghadapi tantangan besar dalam menciptakan model bisnis yang efisien, terutama dalam hal pelayanan pelanggan dan pengelolaan sumber daya yang terdiversifikasi, mencakup layanan ride-hailing (GoCar dan GoRide), layanan makanan (GoFood), serta e-commerce dan fintech. Keberhasilan mereka dalam mengelola integrasi antara dua perusahaan besar ini menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan cepat dalam lingkungan yang penuh persaingan.
Manajemen operasional GoTo difokuskan pada pengoptimalan layanan yang terintegrasi, yang memungkinkan perusahaan untuk menawarkan berbagai layanan dalam satu platform yang saling terhubung. Mereka menggunakan teknologi canggih seperti blockchain, AI, dan machine learning untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan pengalaman pengguna. Selain itu, GoTo juga berupaya memperluas pasarnya ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, dan Vietnam, dengan strategi ekspansi yang agresif.
Peran Kepemimpinan dalam Transformasi Digital
1. Kepemimpinan yang Mendukung Pengembangan SDM
Pada Astra International, kepemimpinan yang mendukung pengembangan berkelanjutan sangat penting dalam keberhasilan transformasi SDM. Saat perusahaan menghadapi tantangan besar, termasuk krisis global seperti pandemi, para pemimpin di Astra menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dan membawa organisasi melalui masa sulit. Kepemimpinan yang fleksibel ini berperan besar dalam memastikan bahwa SDM tetap berkembang dan siap menghadapi perubahan.
2. Menyelaraskan HR dengan Tujuan Operasional
Di Unilever, praktik HR yang terintegrasi dengan tujuan operasional perusahaan sangatlah vital. Misalnya, pelatihan dan rekrutmen di Unilever tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan nilai-nilai yang mendukung keberlanjutan. HR di Unilever memastikan bahwa setiap karyawan memahami tujuan perusahaan dalam hal keberlanjutan dan mampu mengimplementasikannya dalam pekerjaan sehari-hari.
Tantangan yang Dihadapi dalam Manajemen SDM dan Operasional
1. Kesenjangan Digital di Sektor UMKM
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan-perusahaan besar di Indonesia adalah kesenjangan digital yang ada di antara sektor besar dan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meskipun perusahaan besar seperti Telkom dan GoTo memiliki sumber daya untuk mengadopsi teknologi digital, banyak UMKM yang kesulitan untuk mengikuti perubahan ini karena keterbatasan dana dan pengetahuan teknologi. Mengatasi kesenjangan ini membutuhkan kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah.
2. Perubahan Budaya dalam Penggabungan Perusahaan
Merger yang terjadi antara Gojek dan Tokopedia menggarisbawahi pentingnya budaya perusahaan dalam menjalankan transformasi. Integrasi budaya dua perusahaan yang berbeda menuntut HR untuk memainkan peran penting dalam menciptakan keselarasan di antara para karyawan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi GoTo dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis meskipun ada perbedaan budaya yang cukup signifikan.
3. Manajemen Kontrak dan Kebijakan Pengemudi
Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh GoTo adalah hubungan dengan mitra pengemudi mereka. Terdapat ketegangan antara kebijakan perusahaan yang berfokus pada keuntungan dan kebutuhan sosial para pengemudi. GoTo menghadapi kritik atas kebijakan pemotongan komisi yang diterapkan kepada mitra pengemudi, yang dianggap mengurangi penghasilan mereka. Namun, perusahaan ini telah berusaha untuk menanggapi kritik tersebut dengan membentuk Komite Etik dan meningkatkan transparansi dalam kebijakan tarif dan komisi.
Dalam menghadapi masalah ini, GoTo mengadakan dialog terbuka dengan para pengemudi dan regulator untuk mencari solusi yang lebih adil antara kepentingan bisnis dan kesejahteraan mitra mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya pengelolaan hubungan dengan mitra eksternal dalam strategi manajerial perusahaan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang harus ditegakkan.
Kesimpulan
Perusahaan-perusahaan Indonesia yang telah berhasil melakukan transformasi, seperti Telkom, Unilever, GoTo, dan BRI, membuktikan bahwa penerapan strategi manajemen SDM dan operasional yang tepat sangat penting untuk bertahan dan bersaing di pasar global. Dengan memanfaatkan teknologi, mengembangkan SDM, serta mengintegrasikan nilai keberlanjutan dalam operasionalnya, perusahaan-perusahaan ini telah menunjukkan bagaimana mereka beradaptasi dengan tuntutan pasar yang terus berubah.
Dari studi kasus GoTo, dapat disimpulkan bahwa perusahaan teknologi besar seperti GoTo harus mampu menyeimbangkan tujuan bisnis dengan tanggung jawab sosial. Manajemen SDM yang efektif dan kebijakan operasional yang inovatif memainkan peran krusial dalam menghadapi tantangan global. GoTo, sebagai contoh, memanfaatkan teknologi dan pengelolaan sumber daya manusia yang handal untuk tetap kompetitif di pasar digital yang berkembang pesat, sambil tetap memperhatikan kesejahteraan mitra dan pelanggan mereka.
Melalui pembelajaran dari berbagai studi kasus ini, kita bisa memahami bahwa transformasi yang berhasil memerlukan kepemimpinan yang visioner, investasi berkelanjutan dalam pengembangan SDM, dan penggunaan teknologi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi operasional. Hanya dengan demikian, perusahaan-perusahaan Indonesia dapat menghadapi tantangan global dan meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan.
Referensi
Mulyana, R., Rusu, L., & Perjons, E. (2024). Key ambidextrous IT governance mechanisms for successful digital transformation: A case study of Bank Rakyat Indonesia (BRI). Digital Business, 4(100083). https://doi.org/10.1016/j.digbus.2024.100083
Mahardika, C. G., & Luturlean, B. S. (2021). The effect of training on employee performance at PT Astra International Tbk - Toyota Sales Operation. Journal of Contemporary Administration and Management.
Unilever Indonesia. (2015). Sustainability Report 2015-2016. Unilever Indonesia.
Telkom Indonesia. (2024). Transformation of Telkom Indonesia: A Case Study in HR and Operational Management. [PDF Document].
Hermansyah, M., Fatmawati, E., Roza, Y. M., & Sukomardojo, T. (2024). A legal perspective on social and business conflicts of interest: Ethics enforcement in GOTO. Khazanah Sosial, 6(4), 685-703. https://doi.org/10.15575/ks.v6i4.44207:contentReference[oaicite:0]{index=0}
Priscilla, L., Khoirunissa, A. D., & Rufaidah, P. (2023). The TIROCA model of PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Management Analysis Journal, 12(3), 277-282. http://maj.unnes.ac.id:contentReference[oaicite:1]{index=1}
Rahaditya, M. A. (2022). Transportation wars: The conflict, competition, and coexistence of indigenous and platform-based motorcycle taxis in Indonesia. Master’s Thesis, National Yang Ming Chiao Tung University, Taiwan.
Commentaires