top of page
Search

Meningkatkan Daya Saing UMKM Pangan Olahan Melalui Digitalisasi dan Teknologi: Kunci Menuju Ekonomi yang Lebih Kuat dan Berkelanjutan

Pendahuluan

ree

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi pilar penting dalam perekonomian nasional, khususnya di sektor pangan olahan yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Di era digital saat ini, keberhasilan UMKM tidak hanya bergantung pada produk dan harga, tetapi juga pada kemampuan mengadopsi teknologi digital agar dapat bersaing di pasar yang semakin ketat dan berubah cepat. Batam sebagai kota industri dan perdagangan yang dinamis memiliki peluang besar untuk mengembangkan UMKM yang lebih berdaya saing melalui digitalisasi dan penggunaan teknologi tepat guna.

Artikel ini akan membahas bagaimana digitalisasi dan teknologi bisa menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing UMKM pangan olahan. Dengan memahami berbagai strategi adopsi teknologi, tantangan yang dihadapi, dan peran kebijakan pemerintah, UMKM dapat bertransformasi menjadi pelaku usaha yang tangguh dan mampu berkontribusi dalam membangun ekosistem ekonomi yang lebih solid dan berkelanjutan.

Peran Strategis UMKM dalam Perekonomian Indonesia

UMKM memegang peranan vital dalam penggerak ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Mereka menjadi motor inovasi sekaligus penggerak pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional (Pedraza, 2021). Di berbagai daerah, terutama di wilayah seperti Sulawesi Selatan, UMKM mendominasi lanskap bisnis dengan jumlah pelaku usaha mikro yang sangat banyak. Meski kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bervariasi, UMKM memberikan kontribusi besar dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Ardiansyah, 2016).

Keberhasilan UMKM di negara maju mengindikasikan bahwa jika didukung dengan teknologi yang tepat dan strategi pengembangan yang efektif, UMKM mampu menjadi penggerak utama perekonomian dan membuka akses pasar global (Mitra et al., 2021). Oleh karena itu, penguatan UMKM di sektor pangan olahan melalui digitalisasi menjadi langkah penting agar mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu berkembang dalam era persaingan global.

Digitalisasi: Kebutuhan Mutlak untuk UMKM Pangan Olahan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut UMKM untuk melakukan transformasi digital agar dapat bertahan dan berkembang. Digitalisasi mencakup berbagai aspek mulai dari proses produksi, pemasaran digital, pengelolaan keuangan berbasis teknologi, hingga pelayanan pelanggan secara online. Saat ini, penetrasi internet yang semakin luas dan kemudahan akses teknologi digital membuat digitalisasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan (Arrofi et al., 2023).

Digitalisasi memberikan kemudahan bagi UMKM kuliner dan pangan olahan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas melalui platform e-commerce dan aplikasi layanan pesan antar makanan. Selain itu, digitalisasi juga membantu efisiensi proses bisnis seperti pencatatan keuangan, manajemen persediaan, dan pengambilan keputusan berbasis data yang lebih cepat dan tepat (Arrofi et al., 2023).

Strategi Penguatan UMKM Melalui Digitalisasi dan Teknologi

Sistem Informasi Akuntansi dan Teknologi Informasi

Penggunaan sistem informasi akuntansi (SIA) yang terintegrasi dengan teknologi informasi terbukti meningkatkan performa UMKM. Studi oleh Ismail, Samsinar, dan Oktaviyah (2025) menunjukkan bahwa pemanfaatan SIA dan TI secara signifikan memperbaiki perencanaan keuangan, pencatatan kas dan inventaris, serta kualitas laporan keuangan. Penggunaan teknologi mulai dari perangkat keras hingga media sosial juga meningkatkan efektivitas operasi dan pemasaran UMKM.

Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk Efisiensi Produksi

Adopsi teknologi tepat guna dalam proses produksi pangan olahan dapat meningkatkan produktivitas dan keselamatan kerja. Misalnya, penelitian Sholeh et al. (2024) pada UMKM cokelat di Nglanggeran Wetan memperlihatkan bahwa mesin pemotong pisang dan mesin pengemas meningkatkan kapasitas produksi sekaligus mengurangi risiko kecelakaan kerja. Teknologi ini juga membantu menjaga kualitas produk secara konsisten.

Pemasaran Digital untuk Memperluas Jangkauan Pasar

Strategi pemasaran digital memainkan peran penting dalam meningkatkan penjualan UMKM pangan olahan. Rahayu et al. (2024) mendapati bahwa UMKM di Desa Padelegan mampu meningkatkan penjualan produk olahan teri nasi dengan memanfaatkan media sosial, iklan digital berbayar, dan optimasi mesin pencari (SEO). Pendekatan ini memungkinkan UMKM menjangkau konsumen baru sekaligus mempertahankan pelanggan lama dengan biaya pemasaran yang efisien.

Pemanfaatan Platform E-Commerce

Platform e-commerce menjadi saluran vital bagi UMKM untuk memperluas pasar, baik domestik maupun internasional. Maulana (2024) mengungkapkan bahwa UMKM kuliner di Karawang semakin memanfaatkan marketplace, media sosial, dan aplikasi pesan antar sebagai media pemasaran. Meskipun tingkat adopsi berbeda-beda, UMKM yang sudah lebih matang secara digital memiliki keunggulan dalam memaksimalkan potensi teknologi.

Digitalisasi Akuntansi Manajemen

Digitalisasi dalam pengelolaan akuntansi membantu UMKM menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat, transparan, dan cepat, yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan strategis. Fathurachman dan Rosdiana (2025) membuktikan bahwa digitalisasi akuntansi di UMKM makanan dan minuman di Bandung meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan dan meningkatkan kepercayaan stakeholder.

Tantangan yang Dihadapi UMKM dalam Digitalisasi

Meskipun manfaatnya besar, UMKM menghadapi sejumlah hambatan dalam mengadopsi digitalisasi dan teknologi:

  • Literasi Digital yang Terbatas


    Banyak pelaku UMKM belum memiliki keterampilan digital yang memadai, yang menjadi kendala dalam pemanfaatan teknologi digital secara optimal (Maulana, 2024).

  • Keterbatasan Modal Awal


    Investasi awal untuk perangkat teknologi dan pelatihan karyawan sering menjadi hambatan utama (Huang et al., 2019).

  • Perubahan Budaya dan Mindset Bisnis


    Berpindah dari model bisnis tradisional ke digital memerlukan perubahan budaya organisasi dan sikap terbuka terhadap teknologi (Hojnik & Huek, 2023).

  • Persaingan di Pasar Digital


    Pasar digital yang sangat kompetitif menuntut UMKM untuk memiliki keunikan produk dan strategi pemasaran yang efektif agar dapat bertahan (Maulana, 2024).

  • Akses Terbatas ke Pembiayaan


    Banyak UMKM kesulitan mendapatkan modal yang cukup untuk pengembangan bisnis dan digitalisasi (Oktaviani & Ramadani, 2025).

Dukungan Kebijakan Pemerintah untuk Mempercepat Digitalisasi UMKM

Pemerintah memiliki peran strategis dalam mendukung digitalisasi UMKM melalui:

  • Bantuan Finansial dan Insentif Pajak


    Subsidi, pinjaman berbunga rendah, dan insentif pajak dapat membantu meringankan beban investasi teknologi UMKM (Erlanda & Maulana, 2024).

  • Pelatihan dan Pendidikan Digital


    Program peningkatan literasi digital dan pelatihan teknologi perlu dilakukan secara kontinu agar pelaku UMKM siap menghadapi digitalisasi (Syahrudi et al., 2024).

  • Pengembangan Infrastruktur Digital


    Pembangunan jaringan internet cepat dan pusat inovasi teknologi menjadi fondasi penting untuk akses teknologi digital bagi UMKM (Okfalisa et al., 2021).

  • Regulasi yang Mendukung


    Kebijakan yang mendukung perlindungan data, kemudahan registrasi digital, dan persaingan sehat sangat diperlukan (Kusumaningtyas et al., 2022).

Kisah Sukses UMKM Digital di Sektor Pangan Olahan

  • UMKM Cokelat Nglanggeran Wetan


    Penerapan teknologi tepat guna seperti mesin pemotong pisang dan mesin kemasan terbukti meningkatkan produktivitas dan keselamatan kerja (Sholeh et al., 2024).

  • UMKM Kuliner Karawang


    Transformasi digital dalam pemasaran dan penjualan melalui platform online meningkatkan penjualan dan jangkauan pasar (Maulana, 2024).

  • UMKM Makanan dan Minuman Bandung


    Digitalisasi akuntansi manajemen menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan membantu pengambilan keputusan cepat (Fathurachman & Rosdiana, 2025).

Masa Depan UMKM Pangan Olahan di Era Teknologi Canggih

Ke depan, UMKM harus terus mengadopsi teknologi mutakhir seperti:

  • Artificial Intelligence (AI)


    Untuk otomatisasi produksi dan analisis data yang lebih cerdas dalam pengambilan keputusan (Jain et al., 2021).

  • Blockchain


    Meningkatkan keamanan transaksi dan transparansi rantai pasok (Ekowati et al., 2024).

  • Internet of Things (IoT)


    Memungkinkan monitoring produksi real-time dan efisiensi operasional (Konur et al., 2021).

Dengan memanfaatkan teknologi ini, UMKM tidak hanya dapat bertahan tapi juga berkembang dan bersaing di pasar global.

Kesimpulan

Digitalisasi dan teknologi tepat guna merupakan fondasi penting bagi peningkatan daya saing UMKM pangan olahan. Dengan strategi yang tepat dan dukungan kebijakan pemerintah, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas pasar, sekaligus menghadapi tantangan yang ada. Transformasi ini akan menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan membentuk wirausaha yang tangguh, inovatif, serta mampu menembus pasar global.

Daftar Pustaka

Ardiansyah, M. (2016). Development Models and Strategy of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in South Sulawesi. https://doi.org/10.2991/IMM-16.2016.27

Arrofi, R. A., Ajie, R., & Sutabri, T. (2023). Penggunaan Transformasi Digital Bisnis Untuk Para Pelaku UMKM Kuliner. https://doi.org/10.54066/jrime-itb.v2i1.1130

Ekowati, M. A. S., Wening, S., & Rumekso, A. W. (2024). Blockchain Implementation for Data Security in Digital Food Courts. https://doi.org/10.69930/ajer.v1i3.177

Fathurachman, I., & Rosdiana, Y. (2025). Penerapan Implementasi Digitalisasi Akuntansi Manajemen terhadap Kualitas Laporan Keuangan UMKM. https://doi.org/10.29313/bcsbm.v5i1.17505

Hojnik, B. B., & Huek, I. (2023). Small and Medium-Sized Enterprises in the Digital Age: Understanding Characteristics and Essential Demands. https://doi.org/10.3390/info14110606

Ismail, S. I. W., Samsinar, S., & Oktaviyah, N. (2025). Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi dan Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja UMKM Sektor Pengolahan Makanan dan Minuman. https://doi.org/10.59188/jcs.v4i3.3085

Jain, V., Tewary, T., & Gopalakrishnan, B. N. (2021). Unlocking Technology Adoption for a Robust Food Supply Chain: Evidence from Indian Food Processing Sector. https://doi.org/10.17323/1813-8691-2021-25-1-147-164

Konur, S., Lan, Y., Thakker, D., Morkyani, G., Polovina, N., & Sharp, J. (2021). Towards design and implementation of Industry 4.0 for food manufacturing. https://doi.org/10.1007/s00521-021-05726-z

Maulana, F. R. (2024). From Traditional to Digital: Exploring the Online Marketing Transformation of Culinary Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Karawang Indonesia. https://doi.org/10.37275/oaijss.v7i5.269

Oktaviani, A. P., & Ramadani, T. P. (2025). POLICY ANALYSIS OF MSME DEVELOPMENT AS A SUPPORT FOR ECONOMIC DEVELOPMENT IN SIDOARJO REGENCY. https://doi.org/10.30996/mapo.v5i01.13129

Pedraza, J. M. (2021). The Micro, Small, and Medium-Sized Enterprises and Its Role in the Economic Development of a Country. https://doi.org/10.5430/bmr.v10n1p33

Rahayu, R., Fitrianti, R. N., Syahadatina, R., & Djaja, M. H. (2024). Transformasi Digital dalam Pemasaran: Strategi Efektif untuk Meningkatkan Penjualan Produk Olahan Teri Nasi di Desa Padelegan. https://doi.org/10.28944/assyarikah.v5i2.1895

Sholeh, M., Rahayu, S. S., Syafriyudin, R., Dimas Taufiq, A. M., & Setyorini, H. (2024). PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING UMKM COKELAT DI NGLANGGERAN WETAN. https://doi.org/10.34151/prosidingsnast.v1i1.4900

 
 
 

Comments


bottom of page